NilaiJawabanSoal/Petunjuk IMUN Kebal terhadap penyakit VAKSIN Suntik kebal terhadap penyakit SERUM Zat cair yang diambil dari darah binatang yang dibuat untuk membuat kebal terhadap suatu penyakit RESISTAN Tahan terhadap penyakit IMUNISASI Cara pemerintah menjaga masyarakat kebal akan suatu penyakit KALIS Kebal dari penyakit KEBAL Tahan terhadap penyakit RESISTEN Tahan terhadap penyakit LUT Tidak kebal terhadap senjata; mempan ALERGI Perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit KOSEN Kebal terhadap senjata tajam; gagah; berani Jakarta AUTOIMUN Penyakit akibat reaksi antibodi terhadap zat alami tubuh SAEPI Mantra supaya kebal terhadap api, angin, dan sebagainya KOTIPA Suntikan atau vaksinasi pencegahan terhadap penyakit perut kolera, tipus, dan paratipus IMUNOLOGI Ilmu tentang kekebalan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit MENGEBALKAN Menjadikan kebal vaksinasi yang diberikan itu bertujuan ~ bayi thd penyakit difteri; VAKSINASI Penanaman bibit penyakit yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh manusia atau binatang agar manusia atau binatang tsb menjadi kebal; JIMAT Benda yang dianggap mengandung kesaktian, dapat menolak penyakit, me- nyebabkan kebal, dsb - itu dikalungkan di leher anak yang sakit-sakitan itu INFEKSI Kemasukkan bibit penyakit, tertular penyakit AMA Sama, terhadap PATIRASA Kebal TERAPI Perawatan penyakit KUDIS Penyakit Kulit 5 Hurup KUSTA Penyakit Kulit TAUN Penyakit menular; wabah
Anakkebal terhadap suatu penyakit tapi belum kebal terhadap penyakit yang lain. (Notoatmodjo, 2003). Advertisement. 3 dari 5 halaman. Pentingnya Imunisasi. Pada usia berapa pun, imunisasi memberikan perlindungan paling lama dan paling efektif terhadap penyakit. Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dapat menjadi serius, dan dalam beberapa
Menurutsuatu penelitian yang dipublikasikan di PLOS Medicine dan diulas di Review on Antrimicrobial Resistance, superbugs diprediksi akan membunuh 10 juta orang dalam setahun pada tahun 2050 bila dunia tak bertindak dari sekarang. Angka itu menunjukkan bahwa satu orang akan mati setiap tiga detik pada tahun 2050 akibat bakteri tersebut.
“Tidak ada manusia yang benar-benar identik, termasuk dalam kerentanan terhadap penyakit seperti COVID-19. Hal inilah yang menggerakkan peneliti untuk mencari tahu kemungkinan adanya orang yang kebal COVID-19 karena gen tertentu.” Halodoc, Jakarta – Sebuah studi yang belum lama ini dilakukan menemukan tentang kemungkinan adanya orang yang kebal COVID-19. Dilansir dari laman Science Direct, studi ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar identik hingga 100 persen. Setidaknya, ada 0,1 persen hal yang membuat dua manusia berbeda. Dalam hal cara pandang, hingga resistensi atau kerentanan terhadap suatu penyakit. Hal ini diyakini juga terjadi pada kemungkinan tertular COVID-19. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk simak pembahasannya! Baca juga Mengenal Protokol Kesehatan 5M untuk Cegah COVID-19 Benarkah Ada Orang yang Kebal COVID-19? Studi mengenai kemungkinan adanya orang yang kebal COVID-19 ini dipublikasikan di jurnal Nature Immunology pada Oktober 2021. Para peneliti menduga ada gen tertentu yang bisa membuat orang lebih kebal terhadap COVID-19. Perubahan kecil tertentu dalam kode genetik dapat sangat membantu tidak hanya bagi individu, tetapi juga masyarakat. Semakin banyak gen khusus tersebut diketahui, semakin baik. Sebab, ini bisa meningkatkan peluang untuk membuat obat yang dapat meniru perbedaan genetik yang bermanfaat. Berlandaskan pemikiran itu, para peneliti mencari orang-orang di seluruh dunia yang mungkin kebal terhadap virus SARS-CoV-2. Orang-orang tersebut kemudian diteliti, untuk melihat adanya gen yang dapat memegang kunci untuk berpotensi mengobati COVID-19. Baca juga Muncul 6 Gejala Ini, Tanda Infeksi COVID-19 Memburuk Penelitian Masih Berlanjut Meskipun mungkin tidak ada banyak informasi mengenai kekebalan bawaan, para peneliti meyakini bahwa bukan berarti hal ini tidak ada. Dari data yang dikumpulkan, pada beberapa kasus dalam satu keluarga semuanya terinfeksi COVID-19. Namun, ada juga laporan tentang orang yang entah bagaimana tidak terinfeksi, bahkan saat orang-orang di sekitarnya terinfeksi. Ada juga beberapa penelitian serius tentang ini. Namun, sejauh ini hasilnya hanya mengungkapkan perbedaan kecil. Sebagai contoh, para peneliti melaporkan pada tahun lalu bahwa golongan darah terutama golongan darah O tampaknya menunjukkan sedikit resistensi terhadap infeksi COVID-19 yang parah. Selain itu, ada juga penelitian lain yang mengamati protein seperti reseptor ACE2 atau TMEM41B. Kedua protein tersebut tampaknya dibutuhkan virus corona untuk masuk atau bereplikasi sekali di dalam sel. Lantas, apa yang bisa dilakukan peneliti untuk membuktikan adanya orang yang kebal COVID-19? Tentunya tidak mudah, tetapi juga tidak mustahil. Melalui laporannya, peneliti mengusulkan strategi untuk mengidentifikasi, merekrut, dan menganalisis secara genetik individu yang secara alami resisten terhadap infeksi COVID-19. Mereka pertama-tama fokus pada keluarga yang tidak terinfeksi dari orang-orang dengan gejala COVID-19. Lalu, mereka mempertimbangkan individu yang terpapar kasus indeks tanpa alat pelindung diri, setidaknya selama 1 jam per hari, dan selama 3-5 hari pertama munculnya gejala di rumah. Kemudian, para responden akan diperiksa dengan tes PCR negatif dan tes darah negatif empat minggu setelah paparan. Terutama mencari sel T untuk memastikan bahwa orang tersebut belum pernah terinfeksi di masa lalu. Meski terdengar seperti kabar baik, saat ini peneliti masih mengumpulkan partisipan untuk penelitian mereka. Artinya, perjalanan masih cukup panjang. Baca juga Kenali Perubahan Kuku Tanda Pernah Terinfeksi COVID-19 Mereka saat ini telah mendaftarkan lebih dari 400 orang yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam kelompok studi resistensi khusus. Pendaftaran kolaboratif peserta studi terus berlanjut, dan subjek dari seluruh dunia dipersilakan. Itulah pembahasan mengenai kemungkinan adanya orang yang kebal COVID-19. Dapat diketahui bahwa hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut. Namun, hasil yang positif patut dinantikan, karena bisa jadi salah satu solusi untuk memutus penularan virus corona. Tentunya, karena hasil penelitian ini belum benar-benar pasti, upaya terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah menjaga diri dengan baik. Bagaimana caranya? Dengan menerapkan protokol pencegahan COVID-19 dan mendapatkan vaksinasi. Meski saat ini angka kasus COVID-19 di Indonesia sudah menurun, tetap jangan lengah. Bila mengalami keluhan kesehatan apapun, download aplikasi Halodoc saja untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit. Referensi Nature Immunology. Diakses pada 2021. A Global Effort To Dissect The Human Genetic Basis Of Resistance To Sars-Cov-2 Infection. Science Alert. Diakses pada 2021. There May Be People Who Are Genetically Resistant to COVID-19, Scientists Say.
x43tZ.